“Kemiskinan Jadi Biang Tawuran di Jakarta”
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Utama (NU) DKI Jakarta Djan Faridz menilai, terjadinya tawuran antarwarga yang masih sering terjadi di Jakarta lebih disebabkan oleh faktor kemiskinan.
"Akar masalahnya (tawuran warga) adalah kemiskinan, juga pengangguran," kata Djan kepadaKompas.com di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2011).
Anggota DPD dari DKI Jakarta ini menilai, pernyataan bahwa tawuran itu disengaja untuk menutup-nutupi persaingan antarpedagang narkoba di kawasan tawuran sebagai alasan yang terlalu dini.
"Kalau perkelahian itu karena adanya perdagangan barang haram, perkelahian tidak terjadi tiga kali berturut-turut dalam satu malam," katanya memberi alasan. Karena itu, tawuran di beberapa kawasan permukiman padat, menurutnya, lebih disebabkan masalah sosial, yakni kemiskinan dan pengangguran.
Ia mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI lebih serius menerjunkan tim kajian masalah sosial ke wilayah-wilayah rawan tawuran agar dapat memperoleh solusi yang tepat. "Pemprov DKI harus turun langsung, dinas sosialnya perlu menginventarisasi masalah-masalah yang terjadi di sana," tegas Djan.
Ia juga menilai kemiskinan sebagai salah satu masalah utama di Jakarta. Djan mengkritik anggaran daerah yang terus bertambah, tetapi tidak berdampak sebanding dengan pengentasan kemiskinan. "Kemiskinan juga terus bertambah dari tahun ke tahun. Sebabnya adalah anggaran tidak dialokasikan untuk pembukaan lapangan kerja yang cukup," tandas Djan.
Ia yakin, dengan dibukanya lapangan kerja yang lebih luas, potensi kemiskinan masyarakat akan terkikis.
Dalam hal ini Kemiskinan menjadi sebuah fenomena yang sangat nyata,diliat dari sisi Sosial dari kemiskinan itu sendiri sebenarnya sangat berpeluang untuk menciptakan/menyebabkan tindakan yang sangat berbahaya seperti kriminalitas,pada kasus ini adalah Tawuran.
Pada hakekatnya Tawuran dapat dicegah dengan interaksi sosial yang berjalan lancar, pendekatan secara sosial kepada para pelaku Tawuran,serta faktor faktor yang perlu ditanamkan di dalam diri pelaku tawuran seperti kepekaan akan akibat yang ditimbulkan,pengucilan sosial yang mungkin akan diterima pelaku,serta peran penting Keluarga, dan Lingkungan sekitar sangatlah dibutuhkan untuk mencegah terjadinya Tawuran ini.
Dengan demikian,Pemahaman akan Ilmu Sosial Dasar secara mendalam sangatlah mendesak untuk di terapkan di seluruh lapisan masyarkat kita. Dalam hal ini untuk mencegah tindakan tindakan yang dapat merugikan seperti Tawuran salah satu contoh keterkaitan kemiskinan dengan masalah sosial seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar